NUSANTARANOW.ID | SEMARANG — Biro umroh dan haji abal-abal masih marak di Jawa Tengah, dan banyak calon jemaah yang terjebak penipuan oleh biro perjalanan yang tidak bertanggung jawab. Wakil Ketua DPD AMPHURI Jawa Tengah, Bayu Jalar Prayogo, mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tertipu.
“Masih ada dan masih banyak, biasanya mereka tidak memiliki izin, jadwal keberangkatannya maju mundur, dan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan di depan,” kata Bayu, Rabu (21/8/2024).
Bayu menjelaskan bahwa DPD AMPHURI Jawa Tengah aktif melakukan edukasi kepada calon jemaah haji dan umroh dengan memastikan bahwa mereka hanya memilih biro perjalanan yang memiliki izin resmi dari Kementerian Agama (Kemenag).
Hingga Juli 2024, ada 45 anggota AMPHURI di Jawa Tengah yang telah memiliki izin resmi. Secara nasional, AMPHURI menaungi sekitar 600 biro perjalanan haji dan umroh yang semuanya telah terdaftar.
Bayu juga menekankan pentingnya memeriksa track record biro perjalanan sebelum memutuskan. “Sebelum memutuskan, harus tahu dulu track record biro perjalanan yang hendak dipilih,” tegasnya.
AMPHURI terus mendorong anggotanya untuk menjaga kualitas layanan dan kepercayaan dari para jemaah serta melakukan sosialisasi kepada biro yang belum bergabung.
Selain itu, Bayu menyoroti perlunya sinergi antar biro perjalanan untuk menghadapi persaingan bisnis yang ketat.
“Selama ini, AMPHURI mampu menyatukan berbagai travel biro umroh haji dalam satu wadah koordinasi dan komunikasi, sehingga tercipta sinergi yang baik antar biro untuk menghindari persaingan bisnis yang tajam. Persaingan itu pasti terjadi, tapi permusuhan jangan sampai terjadi,” jelas Bayu.
Setelah Musyawarah Nasional AMPHURI pada akhir Juli 2024, Bayu dipercaya memimpin DPD AMPHURI Jawa Tengah untuk empat tahun ke depan, dengan komitmen memperkuat pengawasan dan edukasi bagi calon jemaah. (R/03)
