-->
  • Jelajahi

    Copyright © NUSANTARANOW.ID | Barometer Indonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Latest News

    DPD RI Perkuat Peran Politik Perempuan

    NusantaraNow.id
    Jumat, 28 Februari 2025, 09:35 WIB Last Updated 2025-02-28T02:35:08Z

    JAKARTA — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Tamsil Linrung menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran perempuan dalam politik dan pemerintahan. Hal itu lantaran eksistensi perempuan di kancah politik merefleksikan berjalannya demokrasi yang kompetitif, terbuka dan fair. 

    “Kita hidup di era ketika batas-batas lama sudah mulai runtuh. Politik, yang dahulu dianggap sebagai domain laki-laki, kini adalah panggung yang terbuka bagi siapa saja yang memiliki kompetensi, integritas, dan visi untuk membawa perubahan,” ujarnya di forum Diplomatic Coffee Morning yang digelar di Plaza DPD, Kamis 27/2.

    Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Hongaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, serta pimpinan dan anggota Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, di antaranya senator Gusti Farid Hasan Aman, Senator Mirah Midadan Fahmid, dan Senator Liz Tabuni. Forum ini merupakan ajang strategis bagi pertukaran gagasan antara parlemen dan komunitas diplomatik mengenai penguatan peran perempuan dalam politik.  

    Tamsil menambahkan, bahwa partisipasi perempuan dalam politik tidak boleh sekadar memenuhi kuota, tetapi harus memberi dampak nyata bagi kebijakan nasional. Perempuan harus menjadi pengambil kebijakan, bukan hanya objek kebijakan. “Kita ingin memastikan keterwakilan perempuan bukan sekadar angka, tetapi partisipasi yang bermakna,” tegasnya.  

    Menurut senator asal Sulawesi Selatan ini, sudah tidak relevan lagi mempertanyakan apakah perempuan mendapatkan ruang yang adil, karena ruang kiprah perempuan telah terbuka lebar. Saat ini, 36% dari anggota DPD RI periode 2024-2029 adalah perempuan. Angka itu menunjukkan peningkatan dibanding periode sebelumnya. 

    Salah satu pimpinan DPD RI, sambungnya, juga seorang perempuan. Demikian pula di alat kelengkapan DPD, senator perempuan memimpin hingga 50%. Hal itu menjadi bukti bahwa perempuan mampu memainkan peran strategis dalam politik nasional.  

    Mantan pimpinan Badan Anggaran DPR RI ini menuturkan, bahwa sejarah telah membuktikan kontribusi perempuan dalam perjuangan bangsa. Dari Nyai Ahmad Dahlan dan R.A. Kartini di bidang pendidikan, Cut Nyak Dhien dan Martha Christina Tiahahu dalam perjuangan bersenjata, hingga Rasuna Said yang lantang menyuarakan hak-hak perempuan. 

    “Perempuan selalu memainkan peran krusial dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa. Di ranah pemerintahan, Megawati Soekarnoputri telah mencatat sejarah sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia,” lanjutnya.

    Mozaik sejarah itu adalah jejak, bahwa Indonesia memberikan tempat yang tinggi kepada perempuan. “Indonesia memiliki warisan kepemimpinan perempuan yang kuat. Namun, tantangannya hari ini bukan lagi soal akses, tetapi bagaimana perempuan bisa lebih berpengaruh dalam mewarnai kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat,” ujar Tamsil Linrung.  

    Namun, menurut Tamsil Linrung, representasi dalam jumlah belum cukup. “Kita tidak ingin perempuan hanya menjadi simbol. Mereka harus berdaya dan suaranya benar-benar didengar dalam pengambilan keputusan,” katanya.  

    DPD RI berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan yang membuka ruang lebih luas bagi perempuan dalam politik dan pemerintahan, termasuk memperkuat sistem kaderisasi dan pendampingan bagi calon pemimpin perempuan di daerah.  

    Sebagai bagian dari komunitas global, Tamsil Linrung mengajak para diplomat dan pemimpin dunia untuk bersama-sama membangun sistem politik yang lebih inklusif dan demokratis. Ia juga mengapresiasi Duta Besar Hongaria, Lilla Karsay, sebagai contoh bagaimana perempuan dapat memainkan peran strategis dalam diplomasi internasional.  

    Menutup pernyataannya, Wakil Ketua DPD RI menegaskan, bahwa perjuangan untuk meningkatkan peran perempuan dalam politik tidak boleh berhenti. 

    “Saya ingin mengajak kita semua untuk tidak hanya merayakan pencapaian perempuan dalam politik, tetapi juga terus bekerja, agar setiap perempuan yang memiliki potensi, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkontribusi,” pungkasnya.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    RELIGI

    +